Rencananya aku mau nitip mukena
sama sahabatku yang sekarang lagi tinggal di Jakarta.
Aku sudah pesan 2 mukena baru,
niatnya mau aku bawa ke Amrik pas aku pulang akhir tahun ini.
Aku sempat mengecek di Amazon.com,
mungkin aku bisa membeli mukena secara online di sana.
Ternyata harganya lumayan juga
dan tidak terlalu banyak pilihan seperti di Indonesia.
Aku juga baru sadar
setelah pindah ke sini.
Ternyata budaya sholat pakai mukena itu
hanya ada di Asia aja.
Rata-rata orang Islam dari Timur Tengah,
hanya sholat dengan menggunakan pakaian yang mereka lagi kenakan.
Menurutku, sholat terasa lebih afdol
kalau memakai mukena yang bagus, tertutup, dan bersih.
Hukumnya wajib buatku.
Wong aku ketemu boss, atau jalan-jalan ke Mall
mesti tampil maksimal.
Masa? menghadap ke Pemilik diriku, yang menciptakanku
aku hanya terlihat biasa-biasa saja.
Cerita memesan mukena
akhirnya harus ku batalkan.
Berhubung masih menunggu perpanjangan ijin tinggalku di sini,
terpaksa rencana mudik di tunda dulu
InsyaAlloh baru bisa pulang tahun depan.
Entah dapat wahyu dari mana,
setiap habis sholat,
aku selalu memperhatikan mukena yang aku pakai.
Tiba-tiba ku ambil hp-ku di atas meja,
dan langsung ku bbm ke sahabatku yang tinggal di Jakarta.
"Pesanan mukenaku, aku batalkan ya Neng.
Mohon maaf, aku sepertinya batal pulang tahun ini.
Soal mukena, entar aku mau coba buat sendiri aja"
(Neneng, adalah panggilan kesayanganku,
buat sahabatku itu)
Nah loh, aku pasti sudah membuat bingung temanku di sana.
Tapi begitulah
kalau tiba-tiba dapat wangsit
ide bisa muncul secara ajaib begitu saja :)
Tanpa bermodalkan keahlian bisa menjahit,
wong di Indonesia, aku nggak pernah menjahit apapun.
dan tidak punya mesin jahit pula.
Aku mulai belajar bagaimana membuat mukena secara otodidak.
Aku bersyukur, seorang kerabat di sini
mengajariku menjahit saat-saat di awal aku pindah ke Amerika,
di saat aku tidak punya pekerjaan apapun.
Dan ternyata sekarang, ada gunanya juga :)
Manjadda Manjada,
ternyata dengan usaha dan ketekuan untuk belajar membuat pola,
Jadi juga mukenaku.
Walaupun sederhana,
rasanya puas sekali.
Karena saat ini jadwalku lagi padat-padatnya,
dengan bekerja dan kuliah, apalagi sibuk menulis di Ceritaku dari Amerika.blogspot.com.
Aku hanya bisa menjahit pada saat di akhir pekan saja.
Ruang menjahitku yang super kecil :) |
Beruntung sekali, teman sekantorku meminjamkan aku mesin jahitnya dan segala perangkatnya, yang dia tidak pernah pakai lagi. Memang kalau rezeki nggak bakal kemana-mana :) |
Tahap ini adalah tahap tersusah buatku, membuat bagian kepala. Sempat tertunda lama, karena mukenaku nggak jadi-jadi juga, dan harus dibongkar beberapa kali :( |
Akhirnya jadi juga, Horeeeee |
Saat ini, aku masih punya 2 bahan mukena yang masih menunggu.
Mudah-mudahan kalau ada waktu luang,
aku bisa kembali menjahit lagi.
Aku hanya ingin saat aku sholat,
di setiap hari aku bisa pakai mukena yang berbeda-beda, bagus dan bersih.
Supaya aku bisa semakin bersemangat utuk beribadah sholat dan berdoa.
Aminnnn
Salam manis dari jauh,
Yuliana
(Si penjahit pemula yang belajar buat mukena sendiri di Amerika) 092115
Ayo kita sholat, teman :) Biar rejeki lancar, dan hati jadi tenang. |
No comments:
Post a Comment