Waktu pertama kali aku datang ke Amrik 15 November 2011,
aku memutuskan berhenti bekerja dari pekerjaan lama ku di Indonesia.
Kemudian aku pindah ke Amerika,
dan saat itu rasanya aku benar-benar merdeka.
Pasti banyak yang pingin pergi ke Amerika juga,
terus jalan-jalan,
nggak pake acara pusing mikirin kerjaan.
Kemudian aku pindah ke Amerika,
dan saat itu rasanya aku benar-benar merdeka.
Pasti banyak yang pingin pergi ke Amerika juga,
terus jalan-jalan,
nggak pake acara pusing mikirin kerjaan.
Tapi jangan salah, namanya juga sudah kebiasaan bekerja,
baru 2 bulan aku tinggal di negara baruku,
rasanya mati gaya, benar-benar bosannnn
bosannya kebangetannnn,
abis aku hanya tinggal di rumah aja, kayak sekuriti,
cuman perlu dipakaikan seragam dan pegang buku tamu qiqiqiqiqi
rasanya mati gaya, benar-benar bosannnn
bosannya kebangetannnn,
abis aku hanya tinggal di rumah aja, kayak sekuriti,
cuman perlu dipakaikan seragam dan pegang buku tamu qiqiqiqiqi
Aku sadar sudah berada jauh sekali dari keluarga,
sahabat, dan semua hal yang aku rindukan di tanah air tercinta.
sahabat, dan semua hal yang aku rindukan di tanah air tercinta.
Rasanya benar-benar tidak enak,
karena tidak ada kegiatan yang sifatnya rutin.
karena tidak ada kegiatan yang sifatnya rutin.
Abis bangun tidur, nonton tivi, terus makan (ya iyalah, entar mati)
terus mau jalan juga takut, secara nggak tahu jalan,
terus nggak punya teman juga,
ada kenalan sesama orang Indonesia,
tapi rumah mereka hampir satu jam dari tempatku,
sama aja bo'ong, benar-benar nasibku
oh nasib...
ada kenalan sesama orang Indonesia,
tapi rumah mereka hampir satu jam dari tempatku,
sama aja bo'ong, benar-benar nasibku
oh nasib...
Dipikiranku, aku cuman mau kerja,
terserah jadi pelayan restoran, atau kerja di toko,
ayoooo.
terserah jadi pelayan restoran, atau kerja di toko,
ayoooo.
Aku cuman butuh kegiatan,
bagiku saat itu uang nomor sekian hehehehehe
bagiku saat itu uang nomor sekian hehehehehe
Ya ampun, gaya banget ya.
Tapi itu dulu teman, kalau sekarang,
aku kerja benar-benar murni 24 karat buat cari uang dan cari pengalaman tentunya :)
Tapi itu dulu teman, kalau sekarang,
aku kerja benar-benar murni 24 karat buat cari uang dan cari pengalaman tentunya :)
Tapi itu tak semudah yang kubayangkan,
menurutku perkantoran, restoran atau apapun namanya
menurutku perkantoran, restoran atau apapun namanya
mereka mencari karyawan yang bahasa Inggrisnya sudah standart Amerika,
kecuali buat kerjaan yang hanya mengandalkan tenaga saja.
kecuali buat kerjaan yang hanya mengandalkan tenaga saja.
Nah loh, gimana dengan nasibku?
Rasanya menyedihkan bukan,
aku seperti ikan kecil di kolam besar.
aku seperti ikan kecil di kolam besar.
Wong bahasa Inggrisku-ku standartnya pake standar aku sendiri
qiqiqiqqiqi, bagus memang menurutku,
tapi menurut orang di Amrik masih jauh dari harapan.
tapi menurut orang di Amrik masih jauh dari harapan.
Aku ingat sekitar bulan January 2012, entah tanggal berapa.
Seorang teman mungkin prihatin dengan keadaanku,
memberikan informasi tentang sekolah bahasa inggris gratis di daerahku,
namanya ESL Program,
English as Second Languange, itu kepanjangannya.
Tempat ini seperti hadiah dari Tuhan buatku,
di sinilah awal perjalananku dimulai,
dari dapat kenalan baru dan berniat kembali belajar yang rajin di sekolah.
Kenapa di sebut Second Language,
karena bahasa English bukan bahasa pertama bagi murid-murid yang bergabung.
Bahasa utamaku ya bahasa Indonesia,
bahasa kita teman-teman, bahasa anak-anak gaul.
Jadi kalau ada teman-teman yang berencana mau pindah ke Amrik,
dan bahasa Inggris kalian lancar,
menurutku aman dan nggak perlu ikut program ini.
Tapi saat kalian merasakan gejala ketidak pede-an saat berbicara dengan orang Amrik,
cendrung pendiam, padahal banyak banget yang mau diomongin,
tapi takut salah di depan mereka,
saranku sebaiknya Google saja
ketik "ESL Program di tempat kalian tinggal di Amrika"
ESL Program merupakan salah satu program di kampusku,
yang di dukung oleh pemerintah lokal.
Tujuannya membantu para immigran yang ingin belajar,
dan mempelancar bahasa Inggris mereka.
Selidik punya selidik, kegiatan gratis ini juga bermanfaat buat kampus,
karena mereka membidik kami-kami ini untuk kelak melanjutkan kuliah.
di kelas-kelas lain yang mereka tawarkan di College dan pastinya tidak gratis lagi alias harus membayar,
tujuannya supaya bisa melajutkan pendidikan setelah selesai mengikuti ESL Program,
terserah mau ambil short course, ambil certificate, diploma, bahkan S1.
Program study yang ditawarkan banyak sekali.
Saat itu aku beruntung,
info yang kudapat tepat pada waktunya.
Memang kalau rezeki nggak bakal ke mana-mana.
Aku belum terlambat untuk mendaftar,
karena Spring semester 2012 di mulai tepat di minggu akhir January.
Ku ikuti test tertulis dan wawancara,
saat petugas mengatakan, bahasa Inggrisku cukup bagus,
dan aku bisa langsung ikut kelas di perkuliahan,
aku bilang aku masih tidak percaya diri, lebih baik mundur beberapa langkah
supaya aku bisa berlari kedepan lebih jauhhhhh.
Oh ya teman, kelas ini tidak membutuhkan nomor Social Security, Identitas diri atau apapun.
Cukup mengisi formulir, dan memberikan alamat kalian yang lengkap.
Mereka hanya perlu membuktikan kalau kita benar-benar warga dari daerah tersebut,
karena anggaran sekolah kami di biayai oleh pemerintah setempat.
Pokoknya benar-benar dipermudah,
yang penting ikut test awal, rajin masuk dan mengikuti ujian akhir.
Yang namanya gratis, menurutku jangan macam-macam,
cukup bersyukur saja.
Selain itu, tidak ada batasan umur,
jadi biar umur sudah tua tapi mau kembali belajar,
hajarrrrrr.
Saat aku mulai bergabung dengan teman-teman di kelasku,
aku berada di ESL 6.
Guruku berasal dari Rumania, tapi tinggal sudah cukup lama di sini.
Oh ya, guru-guru di ESL tetap di bayar,
walaupun sekolahnya gratis.
Makanya para guru sangat baik terhadap kami, dan semangatnya bukan 45 lagi teman,
kayaknya semangat 46 :)
Bicara tentang teman-temanku saat itu, jumlahnya sekitar 20 orang.
Mereka kebanyakan berasal dari Amerika latin,
secara negara mereka dekat dengan Amerika.
Mayoritas dari Mexico, sisanya satu atau dua orang dari Guatemala, Ekuador, India, Cina, Brazil,
dan satu orang lagi dari Indonesia,
itulah aku teman :)
Mrs. Rumi, aku dan sebagian teman-temanku di ESL 6 |
Saat kuperkenalkan diriku,
tidak ada yang tahu di mana Indonesia,
Menyedihkan, padahal populasi kita terbanyak nomor 4 di dunia.
Menyadari hal itu, aku merasa punya tugas baru ,
menjadi duta buat Indonesia (duta yang tak ditunjuk)
supaya semua tahu kalau negara Indonesia itu ada,
maka setiap aku berkenalan dengan orang baru,
aku tidak hanya menyebutkan namaku saja, tapi lengkap dengan nama negaraku (belum tahu dia, kalau di Indonesia, bisa pake nomor RT dan Kelurahan :),
"Hi, I am Yuli, from Indonesia. Do you know where is it?"
Kalau dia menjawab tidak,
aku langsung lanjut, "It's near to Philippine and Vietnam."
Langsung deh mereka mengangguk,
semoga aja artinya mereka tahu di mana itu Indonesia,
kalau tidak besok-besok, aku bisa bawa buku Atlas yang besar ke kampus.
Tetapi teman, di otakku aku ingin sekali mendapat pekerjaan,
Aku suka dengan kelas ini,
aku bisa dapat informasi banyak dari mereka,
apalagi kalau bukan tentang pekerjaan yang lowong,
atau info tempat membeli barang-barang murah,
beli kartu telpon, dan saling berbagi pengalaman.
Kayaknya saat itu, aku lebih banyak dapat tips dari mereka,
ketimbang memberikan idea :)
harap maklum, bagaikan seorang biduan,
aku adalah sang pendatang baru :)
aku bisa dapat informasi banyak dari mereka,
apalagi kalau bukan tentang pekerjaan yang lowong,
atau info tempat membeli barang-barang murah,
beli kartu telpon, dan saling berbagi pengalaman.
Kayaknya saat itu, aku lebih banyak dapat tips dari mereka,
ketimbang memberikan idea :)
harap maklum, bagaikan seorang biduan,
aku adalah sang pendatang baru :)
Yang menariknya lagi,
teoriku tentang "harus berbahasa Inggris fasih buat dapat kerja,"
di patahkan oleh mereka,
pada umumnya mereka sudah bekerja,
hanya 10% dari murid yang masih menganggur,
pastinya aku termasuk digolongan 10% itu :(
Menurut mereka, memiliki rekomendasi sangat penting untuk mendapatkan pekerjaan,
selain punya pengalaman kerja di Amrik.
Contohnya, untuk kerja di restaurant,
mereka lebih memilih karyawan yang ada membawa teman yang mereka kenal sangat baik,
daripada harus mencari orang baru di luar sana.
Benar-benar nepotisme banget ya teman.
Sebenarnya karyawan tersebut menjadi jaminanya, sehingga harus hati-hati mengajak teman yang mau mendapat pekerjaan di tempat itu.
Tapi nggak semudah itu juga seorang teman mengajak teman yang lain,
buat orang-orang di sini,
mereka mesti harus kenal baik dengan orang yang mereka mau beri referensi.
Selain itu tetap tidak menutup kemungkinan untuk melamar pekerjaan secara independent,
asal sudah ada pengalaman,
dan punya 2 orang sebagai referensi sendiri.
Kembali tentang kelas baruku ini,
ternyata tingkat pelajaran atau levelnya tidak terlalu susah,
jadi aku bisa menghabiskan waktuku untuk membangun networking,
alaaaa gaya amat, kayak mau buat MLM :)
Tapi benar teman, sebagai pendatang aku harus pandai-pandai mencari kenalan.
Minimal nggak bisa jadi teman nggak masalah,
asal aku bisa berkenalan dengan mereka.
Aku percaya, setiap orang yang kita kenal,
bisa mendatangkan rezeki masing-masing buat kita.
Ternyata dari beberapa teman,
aku mendapat informasi banyak, seperti tentang membuat SIM,
informasi tetang pekerjaan yang lowong di tempat kerj mereka.
Tapi sayang, aku tetap tidak bisa melamar,
karena aku masih menunggu surat ijin kerjaku keluar dari pemerintah Amerika :(
Kalau aku nekad, aku bisa kena deportasi.
Tak terasa kelas tersebut berakhir di bulan April 2012,
dan kelas yang baru di Fall Semester akan di mulai di akhir bulan Agustus 2012.
Artinya ada 3 bulan aku harus menganggur kembali di rumah.
Padahal aku suka sekali kelas dan teman-teman baru ku.
Sebagai budaya dari program kelas ini,
dipertemuan terakhir kami membuat pesta kecil-kecilan di kelas,
saat kami menerima sertifikat kecil berisi hasil ujian akhir kami.
Terus, bagaimana selanjutnya dengan nasibku?
aku lanjutkan besok saja teman,
Aku mau istirahat dulu,
dan yang jelas di ESL 6 memberiku banyak kenangan,
dan aku suka dengan teman-teman baruku.
Salam,
Yuliana
(Sang almuni ESL Class Program)
teoriku tentang "harus berbahasa Inggris fasih buat dapat kerja,"
di patahkan oleh mereka,
pada umumnya mereka sudah bekerja,
hanya 10% dari murid yang masih menganggur,
pastinya aku termasuk digolongan 10% itu :(
Menurut mereka, memiliki rekomendasi sangat penting untuk mendapatkan pekerjaan,
selain punya pengalaman kerja di Amrik.
Contohnya, untuk kerja di restaurant,
mereka lebih memilih karyawan yang ada membawa teman yang mereka kenal sangat baik,
daripada harus mencari orang baru di luar sana.
Benar-benar nepotisme banget ya teman.
Sebenarnya karyawan tersebut menjadi jaminanya, sehingga harus hati-hati mengajak teman yang mau mendapat pekerjaan di tempat itu.
Tapi nggak semudah itu juga seorang teman mengajak teman yang lain,
buat orang-orang di sini,
mereka mesti harus kenal baik dengan orang yang mereka mau beri referensi.
Selain itu tetap tidak menutup kemungkinan untuk melamar pekerjaan secara independent,
asal sudah ada pengalaman,
dan punya 2 orang sebagai referensi sendiri.
Kembali tentang kelas baruku ini,
ternyata tingkat pelajaran atau levelnya tidak terlalu susah,
jadi aku bisa menghabiskan waktuku untuk membangun networking,
alaaaa gaya amat, kayak mau buat MLM :)
Tapi benar teman, sebagai pendatang aku harus pandai-pandai mencari kenalan.
Minimal nggak bisa jadi teman nggak masalah,
asal aku bisa berkenalan dengan mereka.
Aku percaya, setiap orang yang kita kenal,
bisa mendatangkan rezeki masing-masing buat kita.
Ternyata dari beberapa teman,
aku mendapat informasi banyak, seperti tentang membuat SIM,
informasi tetang pekerjaan yang lowong di tempat kerj mereka.
Tapi sayang, aku tetap tidak bisa melamar,
karena aku masih menunggu surat ijin kerjaku keluar dari pemerintah Amerika :(
Kalau aku nekad, aku bisa kena deportasi.
Tak terasa kelas tersebut berakhir di bulan April 2012,
dan kelas yang baru di Fall Semester akan di mulai di akhir bulan Agustus 2012.
Artinya ada 3 bulan aku harus menganggur kembali di rumah.
Padahal aku suka sekali kelas dan teman-teman baru ku.
Sebagai budaya dari program kelas ini,
dipertemuan terakhir kami membuat pesta kecil-kecilan di kelas,
saat kami menerima sertifikat kecil berisi hasil ujian akhir kami.
Perpisahan ESL 6, tapi tidak dihadiri oleh semuanya |
Terus, bagaimana selanjutnya dengan nasibku?
aku lanjutkan besok saja teman,
Aku mau istirahat dulu,
dan yang jelas di ESL 6 memberiku banyak kenangan,
dan aku suka dengan teman-teman baruku.
Salam,
Yuliana
(Sang almuni ESL Class Program)
Asyiiikk...yuli udah betah di negeri paman sam :D
ReplyDeleteIya nih Recky, mungkin karena sudah hampir 4 tahun. Jadi terbisa dengan Om Sam :)
Deletenice story yul...
ReplyDeleteThanks ya :)
DeleteSiiip siipp...sukses selalu yuli...sehat selalu...amiiiin...
ReplyDeleteAminnn, kamu juga ya sukses forever :) aminnn
DeleteHii,... sepertinya nasib kita sama ya,... sekarang saya posisi di Fresno California, bagi2 pengalaman dongg....
ReplyDeletehii.. mba yulia aku juga lulusan d3 akuntansi di Indonesia.. dan bahasa inggrisku minim sekali saat ini.. tapi aku kepingin bangat kaya mba gitu.. aku kepingin sekali bekerja di Amerika.. ajak ajak aku dong mba yulia..
ReplyDelete