Dari parkiran, aku berjalan cepat menuju ke kampus, ternyata aku datang lebih cepat dari yang aku perkirakan, aman... desahku dalam hati.
Aku belum terlambat, masih punya 30 menit, sebelum kelasku dimulai.
Saat pintu depan kampus terbuka, aku berhenti untuk mengambil sebuah buletin mingguan
Ini salah satu buletin andalan buat kami. Aku selalu mengambilnya setiap hari selasa,
supaya bisa meng-update dan tahu apa yang terjadi dalam satu minggu di kota ini, Santa Fe.
Rak buat bulettin mingguan gratis di kampusku
|
Saat aku mengambil sebuah buletin, terbesit di hatiku, untuk membagi sedikit informasi mengenai buletin gratis ini.
Buletin ini selalu tersedia di sepenjuru kota, dan diletakkan di tempat rapi dan mudah untuk diakses.
Namanya Santa Fe Reporter, dan isinya bukan cuman iklan yang berjubel.
Tapi ada liputan mengenai film yang lagi main di bioskop,
ada liputan tentang seniman yang lagi membuat pameran,
jadwal kegiatan membaca, ada potongan kupon diskon makan di restoran,
dan ada juga jadwal acara live musik.
Oh ya teman, kota Santa Fe ini gudangnya seniman di Amerika. Di downtown, atau pusat kota ini, berjejer banyak sekali galery seni.
Santa Fe Reporter edisi minggu ini
|
Hampir di setiap kota di Amerika, punya buletin kota masing-masing. Isinya bukan ditujukan buat para turis saja,
tapi target mereka yang utama adalah para penduduk sekitar.
Bagian yang paling aku suka adalah ulasan mengenai restauran yang baru dibuka, atau membahas menu baru yang ada si sebuah restauran.
Walaupun tidak setiap selesai membaca aku langsung ingin mencoba.
Tapi aku suka ide dari buletin ini, karena ada juga ulasan tentang berapa harga yang harus di bayar, dan menu yang seharusnya di coba.
Menurutku cukup membantu kalau ada yang mau kencan, dan bisa mengikuti budget yang di miliki.
Selain itu aku suka juga ulasan tentang film yang lagi main di bioskop saat ini. Ada komentar dan nilai yang mereka berikan, dari setiap review film.
Jadi bisa dijadikan patokan kalau film itu bagus atau tidak buat ditonton.
Konsep buletin mingguan ini gratis, dan punya halaman cukup tebal sekitar 50 halaman.
Buatku, ini menjadi kebutuhan khusus buat masyarakat di sini, terutama aku yang lumayan kepo.
Aku jadi bisa tahu apa yang sedang terjadi di tempat tinggal sekarang.
Kalau ku perhatikan bahan kertasnya pun dari kertas daur ulang,
jadi benar-benar berkesan ramah lingkungan.
Walaupun tersedia dalam bentuk on line juga, tapi Santa Fe Reporter hard copy tetap eksis di setiap sudut kota. Terutama di pintu depan kampusku, dan di seberang kantorku.
Ini bagian kecil dari kota ini yang cukup aku syukuri, soalnya gratis dan bisa jadi obat mati gaya, karena aku dapat lumayan informasi setiap minggu.
Oh ya teman, ayo ikuti ceritaku selanjutnya,
mengenai hal kecil yang aku temui di sini, tapi belum pernah kulihat di Indonesia.
Semoga bisa jadi contoh buat negara kita.
Bagaimana sistem pengajian di Amerika yang 2 kali sebulan,
dan mayoritas perusahan menjalankan sistem pengajian seperti ini.
Klik saja di sini -> Gajian 2 Minggu Sekali (Semi Monthly Payroll)
Oh ya teman, ayo ikuti ceritaku selanjutnya,
mengenai hal kecil yang aku temui di sini, tapi belum pernah kulihat di Indonesia.
Semoga bisa jadi contoh buat negara kita.
Bagaimana sistem pengajian di Amerika yang 2 kali sebulan,
dan mayoritas perusahan menjalankan sistem pengajian seperti ini.
Klik saja di sini -> Gajian 2 Minggu Sekali (Semi Monthly Payroll)
Salam manis dari jauh,
Yuliana
(si pengambil Santa Fe Reporter mingguan :)
No comments:
Post a Comment